Kamis, 18 Oktober 2012


Keajaiban di Alam
NYAMUK-NYAMUK ‘NAKAL’
Enzim
 
Gergaji
 
Inframera
 
Ujung kaki
 
Nyamuk, hewan kecil itu memang nakal karena selalu mengganggu manusia yang
terlelap tidur di malam hari. Namun adakah yang pernah berpikir bahwa ternyata seekor
makhluk kecil yang seringkali merepotkan manusia itu merupakan suatu contoh akan
kesempurnaan desain dalam penciptaan?
Sejak ia bertelur, nyamuk sudah menunjukkan kehebatannya. Dia dengan sendirinya
bertelur dalam jumlah ratusan butir yang kesemuanya menyatu hingga menyerupai
bentuk sampan. Sampan, karena memang telur tersebut diletakkan di atas permukaan air
dan harus dapat mengapung. Seandainya ia bertelur satu persatu, tentunya telur itu akan
tenggelam oleh riak air yang kecil sekalipun.
Tentu kita semua tahu, sang nyamuk mengawali kehidupannya dengan hidup di bawah
permukaan air. Untuk bernapas ia menggunakan alat menyerupai pipa “snorkel” (biasa
digunakan penyelam) yang berada di ujung tubuhnya. Dengan demikian ia dapat
menghirup udara di atas permukaan air dan terus melangsungkan siklus hidupnya.
Namun tantangan yang dihadapi belum berhenti. Untuk keluar dari air lalu terbang, juga
memerlukan usaha yang tidak mudah, karena bila saja tubuhnya basah, maka ia tidak
akan dapat terbang! Bayangkan, ternyata di ujung kakinya terdapat suatu senyawa kimia
yang mampu meningkatkan tegangan permukaan air. Sehingga ketika keluar dari
kepompongnya dan berdiri di atas permukaan air dengan kaki-kakinya, ia tidak
terperosok dan tidak tenggelam.
Tidak sampai di situ. Agar nyamuk betina dapat menghisap darah, ia harus mampu
mengenali lokasi pembuluh darah manusia di kegelapan malam. Untuk ini ia telah
dilengkapi dengan sistem pengindraan inframerah yang mampu menemukan lokasi
pembuluh darah berdasarkan suhu tubuh.
Untuk bisa menembus kulit manusia sehingga mudah dalam menyedot darahnya, ia juga
memiliki organ khusus yang disiapkan oleh Penciptanya. Organ itu berfungsi layaknya
gergaji yang menggergaji kulit kita sehingga sobek. Sebab kulit manusia bagaikan kulit
kayu yang tebal dan keras bagi nyamuk, hewan berukuran teramat kecil dibanding tubuh
manusia. Juga, agar darah yang keluar tidak membeku, maka nyamuk juga telah
menggunakan suatu enzim yang mencegah pembekuan darah.
Perhatikan, walau si kecil nyamuk tampak demikian jenius, namun ia tetaplah seekor
nyamuk yang tak dapat berpikir untuk memperbaiki kualitas hidup. Ia tetaplah bukan
profesor kimia maupun fisika atau bahkan dokter spesialis tranfusi darah sebelum ia
dapat melakukan “tugasnya” keluar dari air untuk terbang dan menghisap darah manusia.
Ia tetaplah seekor makhluk kecil yang diciptakan oleh Dzat Yang Maha Pencipta sebagai
perumpamaan bagi kita agar mau berpikir.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih
rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan:
“Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang
yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orangorang yang
fasik (QS. Al Baqarah, 2:26)